Pertama , pilih kabel koaksial yang sesuai
Pertama-tama, Anda perlu memilih kabel koaksial. Pada langkah ini banyak parameter yang perlu ditentukan, baik yang menyangkut sifat listrik maupun mekanik, seperti impedansi, pelindung, atenuasi, serta diameter, struktur konduktor tengah (untai tunggal atau multiuntai), selubung. bahan, dll.
Kedua , pilih konektor koaksial yang sesuai
Kemudian, penting untuk memilih konektor koaksial. Ada banyak jenis konektor koaksial, seperti BNC, TNC, SMA, tipe F atau RCA yang umum hanya sebagian kecil saja (lihat di sini). Setiap model memiliki jalur penerapannya sendiri dan dibagi menjadi spesifikasi pria dan wanita.
Ketiga, pilih metode pengkabelan yang sesuai
Setelah menentukan jenis kabel dan konektor, Anda perlu memilih metode pengkabelan yang sesuai. Ada tiga metode pengkabelan koaksial yang umum digunakan: crimping, penjepitan, dan tanpa solder.
Keempat, pilih alat yang tepat
Jika metode pengkabelan yang Anda pilih adalah "crimping", Anda perlu menemukan alat yang sesuai. Tiga metode instalasi berikut terkait dengan pengenalan alat tertentu.
→ Berikut ini adalah tiga metode pemasangan kabel koaksial yang umum
Satu, mengeriting
Ini adalah metode pengkabelan yang paling umum digunakan. Pelindung kabel dikerutkan ke konektor menggunakan cincin crimp; pin tengah (lubang) konektor dikerutkan atau dilas ke konduktor tengah kabel.
Dua, menjepit
Pengkabelan tipe wafer, biasa digunakan pada aplikasi luar ruangan yang memerlukan ketahanan cuaca, atau jika alat crimping tidak tersedia. Jalinan (pelindung) kabel dijepit di antara badan konektor dan mur belakang; pin tengah konektor (lubang) biasanya disolder ke konduktor tengah kabel.
Tiga, pengelasan gratis
Pengoperasiannya sederhana dan tidak memerlukan alat khusus, sehingga sering digunakan untuk pengoperasian pengkabelan di lapangan.